DARI IKMMJ UNTUK KABUPATEN MUKOMUKO
DARI JOGJAKARTA (IKMMJ) UNTUK MUKOMUKO
By : Julian Syafri (Koor. Div. Humas IKMMJ)
Suatu
hari kami (IKMMJ) mendengar kabar angin bahwa akan adanya acara
festival seni dan budaya nusantara, pada saat itu pula tersentak dalam
pikiran kami untuk mengambil bagian dalam acara tersebut. Lalu kami pun
mencoba menelusuri kepastian kabar tersebut. Banyak teman-teman yang
berasal dari daerah lain kami hubungi, namun kami juga belum mendapati
kejelasan acara tersebut. sapai suatu ketika kami mendapatkan kabar dari
IKPMPB-J (Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Provinsi Bengkulu
Jogjakarta), yang kemudian mengundang kami untuk datang ke Asrama
Bengkulu dalam rangka menyambung tali silaturahmi, yang sebelumnya kami
tidak mengetahui bahwa Provinsi Bengkulu mempunyai organisasi dan asrama
di jogja. Undangan tersebut kami tanggapi dengan kegembiraan yang
teramat dalam karena kami akan mempunyai saudara dari satu daerah yang
sama. Seperti yang telah tertera dalam undangan, beberapa perwakilan
dari kami hadir dalam silaturahmi tersebut. Kami mengobrol panjang lebar
disana, mulai mengenai history asrama didirikan sampai mengenai
kevakuman asrama semenjak tahun 2006. Jujur sebagai warga bengkulu kami
sangat perihatin melihat keadaan asrama tersebut, baik dari segi fisik
(gedung, fasilitas dan lokasinya yang tidak strategis) yang memang sudah
tidak layak, maupun segi non-fisiknya (Struktur Kepengusan,
Dokumen-dokumen/Arsip-arsip, AD/ART, dll) yang juga tidak ada. Dari
obrolan tersebut kami mendapati kabar akan adanya acara festival seni
dan budaya nusantara yang akan diadakan tanggal 2-3 April ini, namun
informasi itu juga belum terlalu jelas karena belum adanya undangan
secara resmi dari pihak yang mengadakan acara festival. Dan dari pihak
Asrama Begkulu mengajak kami untuk bergabung untuk ikut berpartisipasi
dalam acara tersebut demi memperkenalkan bengkulu dan memecahkan
kevakuman yang terjadi selama ini. Pada waktu itu, IKMMJ sepakat untuk
ikut bergabung dalam acara festival demi kemajuan bengkulu. Untuk
menindaklanjuti dan memantau perkembangan persiapan acara tersebut, maka
disepakati setiap hari Kamis dan Minggu diadakannya rapat di Asrama
Bengkulu.
Setelah
kami mendapat kejelasan acara festival tersebut, dan sekaligus membahas
hasil dari silaturahmi dengan asrama bengkulu, kami mengadakan rapat
internal (IKMMJ) untuk menindak lanjuti kejelasan festival seni dan
budaya nusantara dan ajakan dari asrama bengkulu untuk bergabung dalam
acara tersebut. dari seluruh anggota yang hadir dalam rapat, mengatakan
setuju untuk ikut berpartisipasi dalam acara fesitfal seni dan budaya
nusantara dan bergabung dengan asrama provinsi bengkulu demi satu nama,
yaitu “ BENGKULU ”. namun ada beberapa catatan yang perlu digaris
bawahi. Yaitu; IKMMJ harus terlibat dalam seni dan budaya yang akan
ditampilkan pada acara tersebut. IKMMJ harus mendapat bagian dalam
tim/panitia untuk persiapan keikutsertaan dalam perlombaan. Dan IKMMJ
harus menanpilkan ciri khas seni dan budaya Kabupaten Mukomuko dalam
bentuk apa pun, baik tarian, musik, silat, masakan dan lain-lainnya yang
ada di Mukomuko.
Pada
hari Kamis, 10 Maret 2011, kami mengikuti kembali koordinasi di asrama
bengkulu, dari koordinasi tersebut belum ditemuainya titik terang apa
yang akan ditampilkan dalam festival, namun sudah ada gambaran mengenai
kesenian, budaya dan masakan apa yang akan ditampilkan, hanya saja masih
bersifat makro (sangat luas). Koordinasi hari itu juga membahas tentang
pendanaan yang dibutuhkan untuk tampil dalam festival dan bagaimana
cara penggalangan dana yang dilakukan.
Hari
Minggu, 13 Maret 2011, seperti jadwal yang telah ditentukan, kami
kembali mengikuti rapat di asrama bengkulu dengan kuota perwakilan lebih
banyak dari sebelumnya. Rapat ini juga dihadiri lebih banyak dari rapat
sebelumnya dan hampir dari perwakilan seluruh kabupaten yang ada di
Bengkulu hadir disana. Dalam rapat ini tersebut. terjadi perdebatan
panjang yang saling menyanggah pendapat satu dengan pendapat yang
lainnya, yang saling mempertahankan idenya masing-masing. Karena tidak
ingin terlalu lama berdebat kusir, IKMMJ, yang diwakili oleh ketua,
Apriansyah sembari mengingat hasil dalam rapat internal (IKMMJ),
mengatakan bahwa IKMMJ untuk saat ini belum dapat bekerjasama dengan
IKPMPB-J dalam acara ini dan memohon izin untuk mengikuti acara ini
sendiri atas nama IKMMJ dan Kabupaten Mukomuko serta Provinsi Bengkulu.
Lalu, perwakilan IKMMJ yang hadir dalam rapat meninggalkan asrama
bengkulu tersebut. Keputusan itu lah yang membuat IKMMJ membulatkan
kembali tekat awalnya untuk mengikuti festival seni dan budaya nusantara
dengan menampilkan seni budaya dari Kabupaten Mukomuko.
Hari
Minggu, 13 Maret 2011, setelah keputusan yang diambil dalam rapat di
asrama bengkulu, IKMMJ langsung mengadakan rapat menyikapi keputusan
yang diambil tersebut. yang menghasilkan: 1. Membentuk tim untuk
menelusuri kejelasan informasi dan kepastian acara festival seni dan
budaya nusantara yang diadakan oleh IKPMD-BABEL (Bangka Belitung); 2.
Mempersiapkan seni dan budaya yang akan ditampilkan; 3. Mempersiapkan
konsep pendanaan yang dibutuhkan. Dan menetapkan agenda rapat
berikutnya.
Hari
Sabtu, 19 Maret 2011, IKMMJ rapat kembali disekre sementara. Rapat ini
menghasilkan : 1. Laporan tim yang diutuskan untuk mencari kejelasan
lebih jauh tentang acara seni dan budaya nusantara, membuahkan hasil.
IKMMJ, mendapatkan undangan untuk tampil dalam festival; 2. Memutuskan
untuk menampilkan Tarian Gandai dalam festival seni budaya nusantara,
sekaligus membentuk tim yang akan membawakan tarian gandai tersebut; 3.
Mencari pelatih tari dan menetapkan latihan secara berkala bagi tim
tari; 4. Menetapkan iuran peranggota untuk men-support pendanaan; 4.
Membentuk tim pendanaan untuk membuat proposal pendanaan yang akan
diajukan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko.
Perjalanan Selama Latihan Tari
Dari
rapat tersebut, tim tari kemudian mengadakan latihan secara berkala
untuk mempersiapkan diri tampil dalam acara festival seni dan budaya
nusantara. Namun, karena belum memiliki sekre yang tetap dan kondusif
serta dana yang minim, maka latihan dilakukan diberbagai tempat,
dikontrakan salah satu peserta tari yang sekaligus dijadikan sekre
sementara dari IKMMJ, dikontrakan Divisi Sosial Budaya IKMMJ, di Wisma
Bukit Barisan (Sumatra Utara), bahkan dilapangan-lapangan terbuka yang
memungkinkan untuk latihan.
Latihan pertama, 20 Maret 2011. Dalam
latihan pertama ini, tim tari masih susah menyatukan perasaan sesama
penari, Karena penari-penari berasal dari daerah yang berbeda-beda dan
bahkan mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Maka dari itu, sebelum
mengopakkan gerakan tarian, para penari punya tantangan yang harus
diselesaikan yaitu saling memahami dan mengerti emosional masing-masing.
Namun, dengan semangat kekeluargaan, seperti
halnya organisasi ini didirikan, maka persoalan tersebut tidak begitu
menyulitkan mereka. Hari itu latihan dilakukan selama 7 jam, dari pukul
09.00 wib – 15.00 wib. Latihan hari itu lebih dilakukan tekanan ke
macam-macam dan urutan gerakan yang ada dan yang akan dilakukan dalam
tari gandai tersebut. “PR ” bagi masing-masing penari adalah mempelajari musik gandai dan gerakan yang telah diperagakan untuk dimatangkan lagi dirumah.
Latihan kedua, 23 Maret 2011.
Seperti yang telah dijadwalkan, latihan berikutnya di sekre sementara
(rumah kontrakan dari salah satu penari). Latihan hari itu dimulai pukul
17.00 wib. Sesuai dengan “PR ” yang
diberikan, hari itu dilakukan pengaturan posisi dan penempatan
masing-masing penari sekaligus praktek gerakan-gerakan yang di PR-kan
kemarennya. Antusiasme
dan semangat yang membara untuk menunjukkan bahwa Kabupaten Mukomuko
juga mempunyai seni dan budaya menjadi landasan latihan. Hari itu
latihan diselesaikan pukul 22.00 wib dan ditentukan jadwal latihan
berikutnya.
Latihan ketiga, 25 Maret 2011.
Seperti biasa, sebelum latihan tim penjemput para penari mulai bergerak
menuju kerumah (kost-kotsan) masing-masing penari. Latihan hari itu
diadakan di kontrakan divisi sosial dan budaya. Latihan dimulai pukul
18.00 wib. Latihan hari itu tidak jauh berbeda dengan latihan-latihan
sebelumnya, hanya saja para penari telah menunjukkan kemajuan,
kekompakan dan kerjasamanya masing-masing. Sudah terlihat adanya
pengertian dan penyatuan emosional masing-masing. Latihan diakhiri
dengan mengevaluasi latihan-latihan sebelumnya, penegasan kebulatan
tekat dari tim tari dan seluruh anggota malam itu juga ditanyakan
kembali oleh ketua IKMMJ untuk mengukuhkan kembali niat yang telah
disepakati sebelumnya.
Latihan keempat, 26 Maret 2011. Hujan kembali melanda kota Jogja mulai dari pagi hari. Kami melakukan koordinasi melalui sms mengenai
pelaksanaan agenda latihan hari itu, yang rencana awalnya akan diadakan
di Lapangan terbuka dekat UGM. Hujan pun belum menunjukkan keredaannya
hingga sore hari. Akhirnya kami bersepakat alternative untuk mengadakan
latihan di sekre sementara karena keadaan yang tidak mendukung tersebut.
Latihan hari itu kami mulai pukul 15.00 wib. Walaupun suasana diluar
yang tak begitu bersahabat, namun keakraban, kekeluargaan, dan semangat
dari kami mampu menghangatkan suasana hari itu. Latihan dilakukan
sebanyak 5 kali ulangan tari gandai. Hari itu, durasi latihan hanya
sampai jam 17.30 wib karena beberapa dari penari ada yang akan UTS
(Ujian Tengah Semester) di kampus
masing-masing. Namun, mulai hari itu kami bersepakat mengadakan latihan
rutin setiap hari mengingat jadwal acara yang sudah hampir dekat. Dan
mengenai tempat latihan akan menyesuaikan kemudian.
Latihan kelima, 27 Maret 2011.
Pagi harinya ketua IKMMJ dan beberapa anggota yang lainnya dan juga
dibantu oleh dewan pembimbing IKMMJ berusaha mencari tempat latihan yang
memungkinkan, nyaman, layak dan pantas, juga diusahakan tidak
berpindah-pindah lagi seperti latihan sebelum-sebelumnya. Usaha tersebut
akhirnya membuahkan hasil, kami mendapatkan tempat latihan di Asrama
Bukit Barisan (Sumatra Utara). Disana tersedia aula yang luas untuk
tempat latihan. Sore harinya, sekitar pukul 17.30 wib, seperti jadwal
yang telah ditentukan, kami semua berkumpul disekre sementara (kost wakil ketua IKMMJ) untuk kemudian bersama-sama berangkat ke Asrama Bukit Barisan tersebut. Latihan keenam dan ketujuh, 28 dan 29 Maret 2011. Tidak jauh berbeda dengan latihan kelima.
Latihan
kedelapan, 30 Maret 2011. Terhitung dari hari ini, persiapan
pelaksanaan pementasan tari tinggal 3 hari lagi. Namun, timbul
permasalahan internal dalam tim tari. Permasalahan ini disebabkan
banyaknya anggota jadwal kuliah dari tim tari yang bentrok dengan
jadwal latihan, sementara waktu pementasan tinggal beberapa hari lagi.
Disini Ketua Umum, Apriansyah mulai menegaskan kembali kepada seluruh
tim tari,sebagai berikut; “sekarang
saya ingin menanyakan kembali kepada seluruh tim tari, agenda
pementasan ini sudah dekat, kalau kita tidak ingin tampil, lebih baik
katakan dari sekarang, dari pada latihan kita beberapa hari ini menjadi
sia-sia belaka, dan agar kita segera mengkonfirmasikan pembatalan
pementasan ini. Namun, yang perlu diingat adalah seandainya kita
membatalkan pementasan ini, kita akan mendapatkan malu, dan tidak akan
dipercaya lagi oleh IKPMDI dan IKPMD-BABEL, dan juga kita akan
dikucilkan serta dianggap pembangkang oleh IKPMPB-J. Dan kita juga akan
mencorengkan nama Kabupaten Mukomuko disana.” Dengan
perkataan demikian, tim tari pun mulai latihan dengan giat dan lebih
serius lagi. Latihan hari itu kita mulai dari pukul 18.00-22.00 wib.
Latihan kesembilan, 31 Maret 2011. Latihan terakhir ini kita mulai dari
jam 17.00 wib, di Asrama Bukit Barisan (Sumut). Latihan hari itu, kita
menggunakan pakaian tari yang akan kita tampilkan. seperti latihan
sebelum-sebelumnya, latihan hari ini pun kita awali dengan doa agar
apapun kegiatan yang kita lakukan hari itu mendapat berkah, rahmat dan
hidayah dari-Nya. Alhasil, hari latihan terakhir itu pun berjalan dengan
sukses seperti yang diharapkan. Di latihan trakhir ini, kita juga
menggarap sinopsis karya IKMMJ, dengan berdasarkan sumber-sumber yang
kita dapati, baik dari internet maupun langsung dari tim tari dan juga
seluruh anggota IKMMJ yang ada. Sebelum penutupan latihan malam itu kita
juga mengevaluasi perjalanan latihan persiapan tarian dari awal hingga
latihan terakhir ini. Disana banyak kita dapati masukan-masukan, kritik
serta saran dari seluruh anggota yang hardir pada malam itu. Sungguh
malam yang penuh dengan kenang-kenangan yang tak akan pernah terlupakan.
Latihan kesepuluh, 01 Maret 2011. Hari ini gladi bersih dilakukan di
lokasi acara. Yang mana seharusnya gladi tersebut dilakukan pada pukul
15.00 wib, karena cuaca yang kurang mendukung, gladi pada sore itupun
ditunda. Lalu, kami mencoba berkoordinasi dengan panitia untuk meminta
solusi mengenai gladi bersih tersebut, lalu muncul tawaran dari panitia
bagaimana kalau gladi dilakukan pada jam 01.00 Wib dini hari nanti, kami
pun sempat sontak kaget
mendengarnya, namun hanya itulah pilihan satu-satunya yang harus diambil
kalau ingin melakukan gladi bersih. Jika gladi bersih tidak dilakukan,
tim tari belum mendapat gambaran mengenai situasi panggung. Maka dari
itu dengan semangat seluruh anggota dan tim tari demi Kabupaten Mukomuko
kami pun akhrinya memutuskan untuk gladi bersih dini hari itu.
Sembari menununggu dini hari, kami berkumpul di sekre sementara sambil “sharing-sharing” dan
memeberikan semangat sekaligus motivasi untuk seluruh anggota,
khususnya tim tari dan juga mengenang suka duka selama latihan. Tak
tersa lama bernostalgia, azdan maghrib pun berkumandang, kami lasung
menuju masjid untuk sholat berjama’ah disana sembari berdo’a, meminta
kepada yang diatas agar kami diberikan kemudahan dan kelancaran agar
suksesnya acara ini.
Perjalanan Tim Pendanaan
Sempat timbul pesimistis dari seluruh anggota akan keikut sertaan IKMMJ
dalam acara ini. pasalnya, dana yang dimiliki IKMMJ tidak ada untuk
men-support kegiatan ini. Walaupun adanya iuran dari seluruh anggota,
namun tidak akan bisa mencukupi dana yang dibutuhkan. Bahkan ada anggota
yang mengatakan bahwa ini perbuatan nekat, gila dan terlalu mengambil
resiko. Kenapa tidak, seandainya IKMMJ tidak jadi berpartisipasi dalam
acara tersebut, bukan saja IKMMJ yang akan mendapatkan “cemoohan”
dari IKPMPB-J (Provinsi Bengkulu) yang dianggap telah membangkang
karena menolak bergabung dan bekerjasama dalam acara ini, IKPM-BABEL
(Bangka belitung) karena telah meminta undangan dan menyatakan akan
mengikuti acara tersebut, yang sebelumnya IKMMJ tidak mendapatkan
undangan dari IKPM-BABEL, bahkan IKPMDI (Ikatan Keluarga Pelajar dan
Mahasiswa Daerah se-Indonesia) yang yang men-support acara tersebut,
namun Kabupaten Mukomuko yang ada dibelakangnya pun akan ikut terkena
imbasnya.
Dari landasan inilah yang kemudian membuat tim pendanaan termotivasi
bekerja keras berusaha mencari sumber pendanaan untuk kesuksesan
terlaksananya kegiatan ini. Lalu, tim pendanaan membuat proposal
pendanaan yang targetan dan sekaligus menjadi harapan utamanya adalah
Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko agar dapat memberikan belaskasihnya untuk dapat men-support terlaksananya kegiatan ini.
Pelaksanaan Acara
2
April 2011, hari yang ditunggu-tunggu akhirnya menjadi kenyataan, semua
persiapan yang dilakukan menjadi taruhannya, jika pelaksanaan ini
sukses maka nama IKMMJ dan Kabupaten Mukomuko serta Provinsi Bengkulu
akan mendapatkan sambutan yang baik, apalagi penampilan ini dihadiri
oleh pejabat-pejabat Pemerintahan dari Provinsi Yogyakarta dan
pejabat-pejabat Pemerintah dari Provinsi Bangka Belitung.
Sesuai yang tertera dalam random acara, IKMMJ mendapat urutan tampil ke-6 pada hari pertama, 2 April 2011, tepatnya pukul 21.40 wib. Suasana “tegang” pun melanda kami semua, Terutama tim tari seperti orang terkena penyakit jantung, yang mengalami kegagalan untuk memompakan darah mengalir keseluruh tubuh. Akhirnya
waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, waktu pementasan yang telah lama
dinanti-nanti pun datang, berikut cuplikan pementasan Tari Gandai Kreasi tersebut :
Pencak Silat
Penari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar