Kamis, 01 Desember 2016

Keakuan Pancasila

Keakuan Pancasila

Kesempurnaannya adalah keakuannya dan itu penting !
Orang mana yang tak kenal pancasila?
– Oh yah, perbatasan.
Orang mana yang tak hapal pancasila?
– Oh yah, calon hakim agung.
Orang mana yang tak mengamalkan pancasila?
– Oh yah, masih ada?
Masih ada? Di Indonesia masih ada yang mengamalkannya? Pertanyaan bodoh. iyalah bodoh, sesederhana ada lomba blog terkait pancasila aja udah nunjukin masih ada kok yang peduli dengannya,masih ada kok pergerakan untuknya. siapa? Kamu, dia, Mereka, kalian, kita ? siapa yang peduli? Hati siapa yang tahu dia ikut lomba blog kenapa? Kali aja cuman pengen dapet uangnya, atau numpang eksis, dan yah emang bener-bener peduli sama pancasila. At least, ketika dia mencoba menulis setidaknya dia mencoba untuk lebih dekat dengan pancasila “ one step closer”. Begitupun dengan saya one step closer to pancasila.
Saya cukup berpikir lama untuk membuat tulisan ini, apa yang harus saya katakan? apa yang harus saya sampaikan? apa yang saya katakan adalah harus benar? saya terus membolak-balikan mata saya, menatap seseorang dan berbicara padanya, seseorang yang berada dalam cermin, dan ini yang harus saya katakan.
Saya seorang mahasiswa, saya seorang warga negara Indonesia, saya tinggal di Indonesia, berkembang dan tumbuh di Indonesia dan lahirpun di Indonesia, adakah alasan saya untuk tidak mengenal negara saya sendiri?
Ada, keingintahuan saya. Seberapa besar rasa ingin tahu yang saya miliki untuk mempertanyakannya dan mencari jawaban seperti apa negara saya, seperti apa bangsa saya, apakah saya mencari tahu tentang hal itu? itu dia permasalahannya.
Rasa ingin tahu yang saya atau kita? mungkin, miliki di kepung habis oleh sesuatu yang lebih seksi dan belum pernah kita jamah,secara naluriah kita akan mencintai negara sendiri tapi secara manusiawi kita pasti mencintai budaya orang lain, lifestyle orang lain, produk orang lain, dan semuanya didapat dengan satu jalan lurus melewati celah yang dibentuk sangat apik dengan deretan huruf di keyboard menarikan jemari kita membentuk rangkaian kata yang kini sudah bisa dibaca “drama korea terbaru 2016”, satu klik dan BOM semua informasi ada dihadapan anda. apasih yang gak bisa kita dapat dari internet? internet bebas tak terbatas, itulah yang membuat saya menelusuri betapa uniknya Indonesia.
Walaupun saya harus memperlihatkan sisi gelap saya sebagai bangsa Indonesia, adalah menyukai drama korea daripada sinetron Indonesia pun lebih menyukai musik pop korea daripada musik pop indonesia. inilah kenyataannya, mereka telah berhasil meracuni otak saya untuk menyukai budaya mereka yang tidak pernah absen dalam setiap dramanya.”hey guys kalo lu  tau budaya Korea tuh kalah sama budaya kita, mereka cuma punya satu bahasa walaupun dibeberapa daerah memiliki dialek berbeda, coba Indonesia yang memiliki ratusan suku bangsa dan setiap daerahnya itu punya bahasa yang berbeda pun dengan dialek yang berbeda, kaya akan bahasakan negara kita, walaupun beraneka ragam bahasa yang kita miliki kita masih disatukan dengan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia, dan lagi di Korea hanya terdapat satu baju adat yaitu hanbok coba Indonesia baju batik aja memiliki motif yang berbeda disetiap daerahnya belum lagi baju adat asal daerah masing-masing, tapi kita masih disatukan sama baju batik yang sekarang kita pakai setiap hari jumat. Gila gak sih mereka bisa nampilin budaya yang secuil itu dan menghipnotis berbagai negara disegala penjuru dunia. Gila gak sih Indonesia gak bisa nampilin itu? gila gak sih kita gak bisa buka mata “lihat seutuhnya Indonesia”. Gila gak sih kita?
jadi apa kata kuncinya? bahwa mencintai budaya sendiri tidak cukup dengan cinta satu malam, jika kita tidak tertarik mencari tahu budaya Indonesia sendiri, tolonglah sugguhkan acara yang menampilakan budaya Indonesia itu sendiri, mereka berhasil dan itu menarik perhatian, apa salahnya kita mencolong ilmu untuk menonjolkan budaya yang kita miliki bukan malah mencolong karya mereka. itu yang sekarang terjadi, menyedihkan. Atau kita harus meminta bantuan negara lain untuk mencolong budaya kita, dan setelah itu kita akan ramai-ramai mencintai budaya kita sendiri. itu lebih menyedihkan.
Suatu kewajaran dalam sebuah negara dimana ada warganya yang lebih mencintai budaya orang lain, yang menjadi perkaranya adalah siapa yang paling dominan? Orang yang mencintai budayanya sendiri atau orang yang mencintai budaya orang lain, atau justru kita membutuhkan orang lain untuk mencintai budaya sendiri?
yang kita butuhkan adalah KEAKUAN
Keakuan pancasila, terdengar seperti keegoisan seorang wanita atau kekuasaan seorang raja yang semena-mena?. Orang akan berpikir keakuan adalah sesuatu hal yang harus dimusnahkan, adalah sesuatu yang buruk untuk diri, adalah sesuatu yang harus dihindarkan.
tidak untuk pancasila, keakuan adalah dimana kita bangga terhadap jati diri negara kita sendiri, adalah tetap kuat walau diterpa ombak dari arus globalisasi, adalah mempertahankan keunikan yang kita miliki, adalah mempertahankan nilai yang kita junjung tinggi, adalah pancasila.
Pancasila, semua hal yang terkandung dalam pancasila adalah suatu kesempurnaan yang pernah diciptakan oleh akal manusia, manusia mana guys yang bisa berpikir sebijaksana itu? negara mana guys yang dalam pembukaan undang-undangnya memikirkan kesejahteraan negara lain, Indonesia doang yang bilang “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Gila negara mana coba yang memikirkan negara orang lain, Indonesia doang. Sayangnya kesempurnaan itulah yang kadang tidak diminati banyak orang pesimis di negara ini.
Bagaimana bisa kesempurnaannya membuatnya diacuhkan orang. Benar, di negara kita banyak orang pesimis, mereka melihat pancasila terlalu tinggi untuk digapai, mereka bilang pancasila terlalu egois dengan kesempurnaan nilai yang terkandung didalamnya, mereka kalah sebelum bertanding, mereka adalah kita?. Ibarat kata nilai pancasila adalah parameter kehidupan kita maka pancasila akan membuat hidup kita sempurna. seandainya keakuan  pancasila kita turunkan, maka turun pula derajat hidup kita. ibarat target yang musti kita tempuh, itulah pancasila. keakuan pancasila penting untuk mempertahankan keunikan negara kita.
Kita akan terus terombang-ambing ketika tidak ada yang bisa kita pegang, kita akan terus tertidas ketika kita tidak berani melawan. Kita akan terus terdzolimi ketika kita hanya diam. “lakukan apa yang bisa lu lakukan buat negara lu, lu gak perlu jadi anggota DPR buat bikin negara lu jadi lebih baik dengan segala kebijakan dan pasal yang lu buat, lu gak perlu jadi presiden buat bikin lu punya power dan pengaruh buat ngerubah negara ini, lu hanya perlu jadi diri lu beserta kekuatan lu. Lu mau jadi apa? Penulis? Sok tulislah cerita yang ngebuat Indonesia menjadi lebih baik, lu mau jadi sutradara? Sok buat film yang membuat Indonesia menjadi lebih baik, lu mau menjadi guru? Sok bikin anak didik lu menjadi penerus bangsa yang cinta akan budayanya.” semuanya didasarkan pada keakuan pancasila, gak perlu takut untuk menjadi berbeda, takutlah untuk menjadi sama seperti mereka. hal yang paling mengerikan adalah jika keakuan pancasila diturunkan maka  penyeragaman budaya pun akan terjadi di dunia. aku kamu sama = nothing special (tidak spesial)
Semuanya akan berjalan sejalan keakuan-Nya, kalau aku dan kamu menjadi kita. Walaupun terkadang saya merasa jahat dengan negara saya sendiri, gak tahu malu, hidup dimana, makan dari mana, ngejungjung negara mana, disharmoni dalam hati dan pikiran. At least saya mempunyai mimpi untuk Indonesia, merubahnya menjadi baik melalui karya, berpijak pada keakuan pancasila, mementingkan keunikan negara. Itu saya, kamu?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar